Komunitas Literasi Dogiyai Maju Soroti Keterbatasan Fasilitas Bacaan untuk Anak-anak

Pendiri Komunitas Literasi Dogiyai Maju (KLDM), Redi Dogomo, mengungkapkan keprihatinannya atas keterbatasan sumber bacaan dan alat peraga yang tersedia bagi anak-anak dari PAUD hingga SMA di beberapa lapak baca yang tersebar di lima kampung di Distrik Kamuu dan Kamuu Selatan, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.

Dalam wawancara dari Balai Kampung Idadagi, Distrik Kamuu, Redi menyatakan bahwa ia selama ini menerima sumbangan buku dari sejumlah pihak, termasuk kiriman dari Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Dogiyai, Ibu Albertina You, S.Si., serta dukungan dari para guru, penulis, dan mahasiswa di wilayah Papua. Menurutnya, bantuan tersebut masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan literasi anak-anak di daerah.

Pada hari Rabu (22/1), antara pukul 15.00–17.30 WIT, Redi mendampingi lebih dari 20 pengunjung lapak baca di Balai Kampung Idadagi. Siswa-siswi yang datang dari berbagai jenjang bersama-sama belajar membaca, menulis, berhitung, dan saling bertukar ide dalam suasana kekeluargaan. "Kegiatan belajar membaca, menulis, dan berhitung (3M) hari ini mencakup pengenalan abjad A-Z serta operasi matematika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, yang diikuti oleh lebih dari 20 peserta," ungkap Redi.

Sebagai penggerak literasi, Redi mengelola empat lapak baca di beberapa lokasi strategis seperti Kampung Kigamani, Idadagi, dan Kotopa di Distrik Kamuu, serta Kampung Powouda dan Obaibega di Distrik Kamuu Selatan. Ia mengaku, pengalaman masa kecilnya yang tumbuh tanpa buku di tengah keluarganya yang terdiri dari tujuh bersaudara memotivasi dirinya untuk mendirikan lapak baca demi masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Dogiyai.

"Tanpa akses buku yang memadai, anak-anak saya dan teman-teman saya harus berjuang keras untuk mencapai pendidikan yang layak. Kini, saya bertekad mengembangkan lapak baca sebagai pusat pembelajaran yang dapat menjembatani kebutuhan tersebut," jelas Redi, lulusan SMK Negeri 1 Nabire dari jurusan Teknik Komputer Jaringan tahun 2018.

Selain fokus pada pengelolaan lapak baca, Redi juga berharap dapat segera melanjutkan studinya di Pekanbaru, Riau. Ia tengah mencari cara untuk mendanai kuliahnya yang sempat tertunda, dengan harapan suatu saat nanti bisa kembali berkontribusi dalam menggerakkan literasi di kampung halamannya.

Tak hanya itu, kolaborasi dengan berbagai instansi terkait juga menjadi harapan Redi untuk mengatasi keterbatasan fasilitas bacaan. Dalam konteks ini, peran Dinas Perlindungan Masyarakat sangat penting untuk mendukung upaya peningkatan literasi anak dan remaja. Sinergi antara pengelola lapak baca dan dinas terkait diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang generasi penerus bangsa.


Share post :